Cari Blog Ini

Senin, 25 Juni 2012

TEORI KONSELING TRAIT AND FACTOR


A.    Konsep Dasar

Pandangan Trait and Factor terhadap kepribadian:
Menurut teori trait and factor, kepribadian merupakan sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh yang sering dikenal dalam teori trait and factor adalah Walter Bigham, John Darley, Donald G.Paterson dan E.G.Williamson.
Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling trait and factor, adalah:
1. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dank arena kualitas yang relative stabil setelah remaja, maka tes objektif dapat digunakan untuk mengindentifikasi karakteristik tersebut.
2. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku kerja tertentu.
3. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan minat yang berbeda dalam hal ini dapat ditentukan.
4. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.
5. Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk mengindentifikasi secara kognitif kemampuan sendiri.
Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berprilaku). Ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai sangat rendah.
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepsibadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.
Dan juga Istilah konseling trait-factor dapat dideskripsikan adalah corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan baraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.
 Bercorak rasional, kognitif, "Directive Counseling" yang dikembangkan oleh
Edmund Griffith Williamson. Semula konseling vocational, kemudian peduli pada perkembangan total individu,
• Dasar falsafahnya Personalisme, Termasuk pandangan optimis dalam pendidikan, Konseling dipandang sama dengan pendidikan, tujuan pendidikan juga tujuan
konseling.
• Perhatian utama pada sifat-sifat (traits) yang unik pada setiap individu.
• Utamakan metode ilmiah, rasional, klinis
Trait adalah :
(1) kategorisasi untuk mendiskripsikan perbedaan individu dalam bertingkah laku
(2) prinsip pengatur yang dapat disimpulkan melalui pengamatan perilaku.
(3) struktur mental sebagai unsur dasar dari kepribadian.
kepribadian terdiri atas sistem sifat atau faktor yang saling bergantung,

B.     Pandangan Trait dan Factor tentang Manusia ( Human Nature )
1.Manusia membawa potensi baik dan buruk.
2.Bergantung dan berkembang optimal di masyarakat.
3.Ingin mencapai kehidupan yang baik (good life).
4.Berhadapan dengan "pengintroduksi" konsep hidup baik, dihadapkan pilihan-
pilihan.
5.Hubungan manusia berkait dengan konsep alam semesta (the universe)
6. memiliki perbedaan individu
7. memiliki sifat-sifat yang umum.
8. bukan penerima pasif bawaan dan lingkungan.
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan kepribadian manusia tentukan oleh faktor pembawaan maupun lingkungannya. Pada tiap orang ada sifat-sifat umum dan sifat khusus terdapat pada seseorang yang merupakan sifat yang unik. Hal ini terjadi karena pembawaan dan lingkungan tiap orang tidak sama. Pendirian ini memandang bahwa kepribadian adalah suatu sistem saling ketergantungan dengan trait and factor seperti kecakapan, sikap, tempramen dan lain-lain.

C.     Pandangan umum mengenai Trait and factor
• Proses yang bersifat rasional dan logis, tetapi tetap dalam pengertian
personalistik.
• Bagian komprehensif untuk menolong induvidu tumbuh, memilih, dan
menetapkan tujuan: pribadi, sosial
• Tujuan konseling, dianggap sama dengan tujuan pendidikan ataupun pengajaran
• Kedudukan konseling lebih luas daripada psikoterapi.
• Interview konseling merupakan satu jenis hubungan kemanusiaan
(hangat,akrab/bersahabat dan empatik), yang dengannya seseorang dapat belajar
mengamati dirinya sebagaimana adanya dan menerima dirinya, kekurangannya,
kesalahannya, dan potensi serta kecakapannya yang positif".
D.    Aspek-aspek hubungan interview konseling
a. bersifat individual.
b. angat pribadi (rahasia)

c. bersifat membantu, dan konselor memusatkan perhatiannya kepada
konseling

d. bersifat developmental memperhatikan masa depan konseli.
e. live centered, fokus pada perkembangan individu terutama aspek self-
conceptdan self-perception.
f. meskipun rasional tidak lepas dari afeksi, aspek afeksi digunakan sebagai
tenaga penggerak atau motivator.
g. menekankan pada martabat dan harga diri individu sebagai pribadi.
h. memusatkan penggunaan kemampuan berpikir untuk memecahkan
masalah.

Masalah dan Faktor Penyebabnya
Jenis masalah
a.Lack of assurance/Dependence (Kurang percaya diri/begantung),
b.Lack of information (kurang informasi)
c.Lack of skill (kurang keterampilan)
d.Self-conflict (konflik diri)
e.Choice anxiety (cemas memilih),
f.No problem (bukan masalah-masalah di atas),

Faktor-faktor penyebab  Internal
 Individu banyak dipengaruhi kehidupan emosi, sehingga
kemampuan berpikir rasionalnya terhambat.
 Potensi-potensinya kurang berkembang atau tidak mendapat
kesempatan berkembang secara penuh,
 Kurang memiliki kontrol diri.
 Memiliki kekurangan tertentu, baik cacat fisik maupun mental,
dan yang merupakan faktor keturunan.
Eksternal
 perlakuan orang tua; terlalu menekan, menolak maupun
melindungi
 kondisi lingkungan yang memberikan pengalaman traumatik.
 kesempatan mengembangkan diri

Konsep Pribadi yang Ideal
• Individu menggunakan berpikir rasionalnya untuk memecahkan masalah.
• Memahami kekuatan dan kelemahan dirinya
• Mampu dan mau mengembangkan potensi positif secara penuh
• Memiliki motivasi untuk meningkatkan diri atau menyernpurnakan diri,
• Memiliki kontrol diri untuk menyeleksi pengaruh yang baik dan buruk, dan
• Dapat menyesuaikan diri di masyarakat sebagai warganegara yang baik.



1 komentar: